DORTMUND – Penyerang bintang Bayern Munich, Robert Lewandowski, membicarakan soal sosok sang mantan pelatih, Jurgen Klopp. Baginya, Klopp adalah seorang ayah dan guru yang buruk untuknya saat masih menanganinya di Borussia Dortmund.
Lewandowski menjelaskan artian buruk yang disematkannya untuk Klopp. Kata itu tak memiliki arti yang negatif, melainkan positif bagi diri Lewandowski.
Sebab, Klopp telah menjadi seorang guru yang buruk, tetapi mendorongnya ke jalan menuju kehebatan. Lewandowski mengakui bahwa awal kedatangannya di Dortmund tak berjalan mulus. Berada di bawah asuhan Klopp, penyerang asal Polandia itu mengaku kerap mendapat tuntutan dari Klopp yang tampak berkebalikan dengan kebiasaannya dalam bermain.
Kondisi ini awalnya tentu saja sulit untuk Lewandowski. Tetapi perlahan, ia mulai memahami maksud yang baik dari semua keinginan sang pelatih. Berkat asuhan Klopp, ia pun kini bisa menjelma menjadi pemain kuat dan seorang bintang di sepakbola.
“Klopp bukan hanya sosok ayah bagi saya. Sebagai pelatih, dia seperti guru yang ‘buruk’. Maksud saya, itu dalam arti yang terbaik. Biar saya jelaskan. Pikirkan kembali saat di sekolah, guru mana yang paling diingat? Bukan orang yang membuat hidup mudah dan tidak pernah mengharapkan apa pun dari Anda. Tentu tidak,” ujar Lewandowski, sebagaimana dikutip dari Goal, Selasa (12/1/2021).
“Anda ingat guru yang buruk, orang yang keras terhadap Anda. Orang yang menekan Anda dan melakukan segalanya untuk mendapatkan yang terbaik dari Anda. Itu guru yang membuat Anda lebih baik, bukan? Jurgen seperti itu,” lanjutnya.
“Dia tidak puas membiarkan Anda mendapat B. Jurgen menginginkan siswa mendapat A+. Dia mengajari saya banyak hal. Ketika saya tiba di Dortmund, saya ingin melakukan segalanya dengan cepat, operan yang kuat, hanya satu sentuhan,” tutur Lewandowski.
“Jurgen menunjukkan kepada saya untuk tenang, melakukan dua sentuhan jika perlu. Itu benar-benar bertentangan dengan sifat saya, tapi saya memang bisa mencetak lebih banyak gol. Saat saya menurunkannya, dia menantang saya untuk mempercepatnya lagi. Satu sentuhan. BANG. Gol. Dia memperlambat saya untuk mempercepat saya. Kedengarannya sederhana, tapi sungguh jenius,” jelasnya.
Lewandowski sendiri terus menorehkan prestasi manis, baik bersama klub ataupun secara individu. Musim lalu, ia mengantar Bayern Munich merebut sederet juara bergengsi, di antrnaya Liga Jerman, Liga Champions, dan Piala Super UEFA.
Di tataran individu, ia juga terus mendapat penghargaan bergengsi. Teranyar, Lewandowski dianugerahi penghargaan Pemain Terbaik 2020 di Globe Soccer Awards.