Lagi Kere, Barcelona Diyakini Takkan Mampu Beli Kylian Mbappe
BARCELONA – Victor Font memberikan komentar mengenai peluang Barcelona merekrut Kylian Mbappe bursa transfer musim panas 2020. Calon Presiden Barca itu pesimis klubnya memiliki uang untuk merealisasikan rencana transfer tersebut.
Sebagaimana diketahui sejak memulai debut profesionalnya bersama AS Monaco, Mbappe memang langsung mencuri perhatian banyak pihak. Hal itulah yang akhirnya mendorong PSG mengeluarkan dana sebesar 145 juta euro atau sekira Rp2,4 triliun pada 2017.
Bersama PSG, Mbappe pun menunjukkan performa yang tak kalah gemilang dengan mengantarkan skuad Les Parisiens –julukan PSG– mendominasi di Prancis. Tak hanya itu, Mbappe juga berperan di balik keberhasilan tim nasional (Timnas) Prancis menjuarai Piala Dunia 2018 Rusia.
Sementara di musim 2020-2021, Mbappe juga berhasil menunjukkan kualitas yang luar biasa di lini serang PSG. Ya, Mbappe terhitung sudah menyumbangkan 16 gol serta 9 assist dari 23 penampilannya bersama PSG sepanjang musim ini.
Performa luar biasa yang ditunjukkan Mbappe di usia yang masih 22 tahun membuat banyak klub papan atas mengantre untuk mendapatkannya. Barca pun jadi klub yang paling berhasrat untuk bisa mendapatkan Mbappe.
Untuk mewujudkan rencana merekrut Mbappe di bursa transfer musim panas 2021. Manajemen Blaugrana –julukan Barca– sendiri kabarnya siap menggelontorkan dana sebesar 220 juta euro atau sekira Rp3,2 triliun untuk ditawarkan kepada PSG agar mau melepas pemain andalannya itu.
Akan tetapi harapan para penggemar Barca untuk melihat Mbappe menggenakan seragam tim kesayangan nampaknya takkan terwujud dalam waktu dekat. Pasalnya, Font percaya bahwa kondisi keungan Barca saat belum mampu untuk merekrut pemain mahal seperti Mbappe.
“Kami tidak bisa bercita-cita untuk menandatangani Kylian Mbappe, karena tidak ada uang untuk melakukannya. Kami harus memeriksa pemain yang kontraknya akan berakhir,” jelas Font, seperti disadur dari Sport, Sabtu (23/1/2021).
Selain itu, Font juga memberikan pandangan mengenai penundaan pemilihan Presiden Barca. Font berujar bahwa penundaan tersebut berpotensi memberikan masalah baru di dalam tubuh Barca ke depannya.
“Penundaan pemilu tidak baik untuk Barcelona. Setelah kekalahan dari Bayern Munich di Lisbon (pada babak perempatfinal Liga Champions 2019-2020), kami melihat dengan jelas bahwa (Lionel) Messi ingin melihat adanya proyek olahraga,” sambungnya.
“Kami mencoba melakukan perubahan melalui pemerintah. Kami satu-satunya yang meminta sistem pemilihan alternatif agar pandemi tidak mengubah pemilu, yang penting untuk menjamin hak memilih,” tuntas pria berusia 48 tahun tersebut.