PENYEBAB Timnas Indonesia lebih cocok pindah ke Federasi Sepakbola Asia Tengah (CAFA) ketimbang Federasi Sepakbola Asia Timur (EAFF) akan dibahas dalam artikel ini. Sekadar diketahui, Timnas Indonesia dalam hal ini PSSI didesak sejumlah pencinta sepakbola Tanah Air untuk meninggalkan Federasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF).
Penyebabnya karena persaingan di AFF tak lagi sehat, seperti adanya dugaan pencurian umur hingga sepakbola gajah. Sejauh ini PSSI didorong untuk pindah ke EAFF.
Dengan pindah ke EAFF, Timnas Indonesia diprediksi naik level karena berpotensi rutin bersua tim-tim mapan Asia Timur seperti Jepang, China dan Korea Selatan. Lantas, apa respons PSSI? PSSI masih menghitung untung rugi jika benar meninggalkan AFF.
“Jadi setelah ini kita akan diskusikan dengan anggota Exco PSSI untuk membahas untung ruginya kita keluar atau tidak dari AFF. Setelah itu baru kita putuskan,” kata Sekjen PSSI Yunus Nusi mengutip dari laman resmi PSSI.
“Beri kami waktu dulu. Setelah semua clear, pada waktunya kita akan sampaikan kepada publik,” tegas pria asal Gorontalo ini.
Namun, ada kerugiannya jika PSSI pindah ke EAFF. Sebab, di EAFF tak ada turnamen kelompok umur, layaknya di AFF. Padahal, turnamen kelompok umur penting bagi pemain untuk mengukur sejauh mana kemampuan mereka setelah berbulan-bulan berlatih.
Jika PSSI memutuskan meninggalkan AFF, CAFA sejatinya dapat dijadikan pilihan. Meski hanya beranggotakan enam negara, semua anggota CAFA memiliki peringkat FIFA yang lebih bagus ketimbang Timnas Indonesia.
Mereka ialah Iran yang menduduki 23 dunia, Uzbekistan (77), Kirgiszstan (95), Tajikistan (108), Turkmenistan (135) dan Afghanistan (154). Bagaimana dengan Timnas Indonesia? Skuad Garuda kini menempati peringkat 155 dunia.
Selain itu, CAFA juga mempunyai sederet turnamen kelompok umur. Sebut saja U-15, U-16, U-19 dan U-23. Untuk kategori putri juga kompherensif, mulai dari U-15, U-17, U-18, U-19, U-20, dan U-23.
Namun, CAFA juga ada minusnya. CAFA tidak mempunyai turnamen level senior, layaknya Piala AFF senior di Asia Tenggara.
Karena itu, menarik menanti keputusan apa yang diambil PSSI. Masih berani meninggalkan AFF, PSSI?
Posting Komentar