ROMA - Pelatih Tim Nasional (Timnas) Italia, Roberto Macini, sedih dengan karier mantan pemainnya, Mario Balotelli, yang meredup. Sebab, Balotelli memiliki kualitas untuk menjadi pemain besar jika bisa menjaga sikapnya, baik di dalam maupun luar lapangan hijau.
Balotelli pernah menjadi andalan Mancini saat ia membawa Inter Milan juara Liga Italia serta Manchester City juara Liga Inggris. Selain itu, Balotelli juga merupakan langganan skuad Gli Azzurri sebelumnya.
Namun, penyerang berusia 31 tahun itu kini hanya berseragam Adana Demirspor, klub yang baru promosi ke kasta tertinggi liga Turki. Hal itu menandakan penurunan karier dari Balotelli.
"Saya bekerja dengan Balotelli saat dia masih muda dan semuanya berjalan baik. Di mata saya dia masih pemain dengan teknik hebat," kata Mancini, pada RAI Sport, Selasa (7/9/2021).
"Jelas mengecewakan bagi kita semua yang mengenalnya secara pribadi, bahwa dalam lima atau enam tahun terakhir ia tak bisa mengeluarkan potensi penuhnya. Jangan lupa usianya sudah 31 tahun, seharusnya saat ini dia berada di puncak kariernya," ujarnya.
Balotelli kerap mengalami serangan rasial di Italia, sesuatu yang bahkan hingga hari ini jamak dialami pemain kulit hitam di negri itu.
Selain itu, karier Balotelli nyaris tak pernah luput dari kontroversi, termasuk cekcok kecil dengan Mancini saat ia gagal mencetak gol dalam pertandingan pramusim Man City.
Setelah dipinjamkan ke AC Milan pada 2013-2014, Balotelli dibeli Liverpool, tetapi cuma main 16 kali dalam dua musim kontraknya dan akhirnya mengembara ke OGC Nice, Marseille, Brescia, dan Monza sebelum mendarat ke klub promosi Turki Adana Demirspor.
Posting Komentar