Bahkan, klub-klub papan atas di kasta tertinggi Liga Inggris, mengalami kerugian yang lebih besar lagi. Pasalnya, mereka harus mengeluarkan daya untuk gaji tetapi tak mendapatkan penghasilan.
Dalam sebuah laporan Daily Mirror, dikatakan bahwa sebuah tim raksasa Premier League kehilangan jutaan poundsterling pada setiap pekan.
Ini membuat klub-klub tersebut mungkin harus meminjam 100 juta poundsterling (sekitar Rp 1,926 triliun) dari bank untuk menutupi potensi kerugian mereka.
Memang, pandemi Covid-19 ini memiliki dampak yang sangat luas. Pihak Premier League pun diprediksi mengalami kerugian yang sangat besar.
Sebab, mereka mungkin harus membayar kembali hingga 762 juta poundsterling (sekitar Rp 14,678 triliun) dalam bentuk tunai kepada televisi-televisi penyiar, jika musim ini tidak bisa diselesaikan.
Klub juga kehilangan uang dari hasil penjualan tiket di stadion, sponsor, dan pendapatan pada hari pertandingan.
Sejauh ini, pihak Premier League masih terus berupaya untuk menyelesaikan musim 2019-2020. Ada kekhawatiran, musim yang sudah hampir sampai garis finis ini, dibatalkan.
Klub-klub juga terus mencari cara untuk mengurangi biaya. Pertemuan telah dilakukan agar para pemain sepakat gaji mereka dipotong 30 persen.
Namun, ada pertikaian antara pemain, Asosiasi Pesepakbola Profesional dan Premier League. Alhasil, belum tercapai kesepakatan.
Southampton dan West Ham United mengonfirmasi para pemain mereka akan menunda sebagian gaji karena krisis yang sedang berlangsung.
Posting Komentar