Polisi menembak mati satu begal sadis yang kerap beraksi di Surabaya. Pelaku adalah Moh. Hartono (31) warga Balongsari Madya Surabayayang tega melukai korbannya dengan senjata tajam berupa pisau penghabisan.
Hal itu mengakibatkan kaki dan tangan korban berinisial SE (21) terluka parah. Sehingga, harus dilakukan amputasi. SE menjadi korban begal di Jalan Satelit Selatan Surabaya pada 4 Desember 2019 dan sempat ramai di media sosial.
Kombes Pol Sandi Nugroho Kapolrestabes Surabaya mengatakan, pelaku Hartono bukan pemain baru dalam kasus pencurian dengan kekerasan (curas) ini. Dari catatan kepolisian, pelaku sudah 12 kali melakukan aksi begal di wilayah Surabaya.
Bahkan, pelaku juga tercatat sebagai residivis kasus narkoba. Dari kasus itu, pelaku Hartono pernah mendekam di penjara selama 3 tahun. “Jadi waktu itu, ada sepasang muda mudi menggunakan sepeda motor scoopy. Kemudian di rampas sepedanya. Karena mencoba mempertahankan hak miliknya, korban dianiaya dengan menggunakan sajam hingga jari dan kakinya putus,” kata Sandi, Jumat (6/12/2019).
Usai melakukan aksinya, lanjut dia, pelaku berencana melarikan diri ke wilayah Madura untuk menjual hasil curiannya. Namun, hal itu berhasil dicegah. Pelaku Hartono diringkus di kawasan Citra Raya. Polisi terpaksa menembak dadanya karena pelaku menyerang petugas dengan celurit. “Tersangka dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun, yang bersangkutan meninggal saat di perjalanan,” kata dia.
Selain menembak mati Hartono, polisi juga menangkap satu pelaku lainnya yaitu Noval Rinaldy (22). Dalam aksinya, pelaku yang masih berusia muda itu berperan sebagai joki. Dia mengaku mendapatkan upah dari Hartono sebesar Rp1,2 juta untuk setiap unit motor yang dijual ke Madura
Posting Komentar